Love Sparks in Korea |
Diawali dari perjalanan Rania ke Eropa, Rania adalah sosok Jilbab Traveler sejati, selalu mencari tempat menginap yang biasa saja, karena yang terpenting dari traveler adalah moment ketika dia berada disana, yaps, foto-foto kenangan disana, ketika berada di khatmandu, Rania sedang berjalan (kabiasaan Rania) selain mengirit biaya, tiba-tiba saja tas ransel hitam pink fanta Rania direbut oleh seorang lelaki yang tidak dikenal, sekejap saja Rania mencoba menahan dan tas itu pun lepas, seketika itu langsung saja seorang pemuda mengejar dan memberikan pelajaran pada jambret tersebut. Sosok lelaki berbadan seperti artis Korea, tapi sayang berambut panjang, berkumis dan brewokan, sangat berantakan. Sosok ini bernama "Hyum Geun". Iya mendapatkan kembali ransel Rania dan memberikannya pada Rania dan menanyakan apakah Rania baik-baik saja.? Karena Rania terlihat sangat ngos-ngosan, jantungnya berdegup sangat kencang, mungkin karena pengaruh dulu, sewaktu Rania kecil, Rania pernah mengalami penyakir geger otak, dia terjatuh dan kepalanya terbentur, sehingga Rania kecil sangat sering kerumah sakit hingga bertahun tahun lamanya. Rania menjawab, I'm ok, thank you, karena merasa khawatir Rania belum berdiri juga sejak mengatakan ok tadi, Hyun Geun pun menanyakannya berulang kali, Rania yang keras kepala tetap saja menolak bantuan, karena dia pria yang tak dikenalnya.
Sepulangnya ke hotel, Rania menceritakan kejadian tadi kepada keluarga di Indonesia, sontak saja Mama kepo, karena Mama paling hobi nonton film korea, Kak Tia dan Eron tetap saja mempromosikan laki-laki pilihan mereka.
Keesokan harinya Rania melanjutkan perjalanan menuju tempat wisata di dekat Khatmandu, banyak objek foto disana, ditempuh dengan tujuh jam perjalan bis, Rania tidak mau menggunakan pesawat karena ga ada seninya. Sesampainya disana mereka harus menaiki ratusan anak tangga untuk mencapai puncak dan melihat matahari tenggelam, indahh sekali, tak jarang Rania mengulang foto selfienya karena wajah Rania tidak pada posisi yang pas, maklumlah traveler sendirian, jadi ga ada yang megangin kamera poketnya. Setelah puas mengambil foto diatas, para wisatawan pun mulai berangsur turun, begitu juga Rania. Ketika ditengah-tengah perjalanan tangga turun, Rania bertemu kembali dengan pemuda Korea itu, dan dia mengajak Rania foto bersama, Dia bersama dua teman yaitu Alvin dan Jeong Hwa, Joeng Hwa terlihat sangat cemburu saat melihat Hyun Geun terlihat akrab pada Rania. Tiba-tiba Rania pingsan ketika sedang asik berfoto, dia dibopong turun, sepertinya tadi pagi Rania tidak sarapan sehingga tubuhnya kelelahan tanpa disadarinya saking asik berfoto. Akhirnya Rania diajak pulang bareng Hyun Guen dan kedua temannya karena Rania pingsan terlalu lama dan mobil sewaannya pun meninggalkannya. Rania pun menurut. Sesampainya di hotol, Rania segera istirahat.
Keesokan harinya, mereka pergi bersama lagi dan tiba-tiba Tia menelepon sambil terisak isak dan mengabarkan bahwa Papa sudah tiada, Rania hampir pingsan, dia kehilangan orang yang selalu mendukungnya, Rania bingung, padahal saat video call kemarin, Papa terlihat baik-baik saja. Segera Rania mengurus kepulangannya ke Indonesia.
Sesampainya dirumah, langsung saja ia memeluk Mama, dan Papa telah dimakamkan, Kak Tia meminta maaf karena tidak bisa menunggu sampai Rania tiba. Bagaimana ceritanya Ma, Rania bertanya, Papa terjatuh dikamar mandi, lalu meninggal atau Papa meninggal lalu terjatuh, Mama juga tidak tahu mana yang duluan terjadi. Satu minggu pertama keadaan masih baik-baik saja karena masih banyak orang yang berkunjung dan mengucapkan bela sungkawa, tetapi minggu minggu selanjutnya.? Rania mengurung diri selama tiga minggu dikamar seakan tidak menerima kepergian Papa, Sedangkan Mama terlihat lebih tegar. Mama menanyakan bagaimana perjalanan ke Korea mu.? Rania mendapat beasiswa belajar di Korea selama enam bulan sebagai penulis. perjalanan Rania keluar negeri banyak didapat dari karena kepiawaiannya dalam menulis. Awalnya Rania tak ingin berangkat ke Korea karena khawatir dengan Mama sendirian, ia tak ingin kehilangan orang yang dicintainya lagi tanpa ada dia disana. Namun Mama berhasil mengembalikan ketertarikan Rania sebagai traveler untuk terbang lagi dan mau berangkat ke Korea, dan sebagai ganti untuk menemani Mama, Kak Tia atau Eron akan tinggal dirumah Mama.
Rania mulai membuka email dan alangkah terkejutnya Rania ada dua puluh satu email masuk dari orang yang sama, ia mengirimkan foto hitam putih serta penjelasan mengenai foto tersebut, Rania mendapat email dari Hyun Guen setiap hari sejak kepulangannya ke Indonesia, segera Rania membalas email tersebut dengan meminta maaf karena baru membalasnya, HG pun menanyakan kapan akan berangkat ke Korea, tapi Rania saat itu masih ragu akan berangkat atau tidak. HG mengatakan suatu hari mereka akan bertemu di Korea.
Rania bersiap siap berangkat ke Korea, saat asik packing pakaian tetangga depan rumah Rania yang sangat takut naik pesawat datang untuk menyapa sebelum Rania berangkat, tapi sayang yang keluar adalah Mama. ia sangat takut naik pesawat karena dulu Ibunya meninggal karena kecelakaan pesawat dan jasatnya tidak ditemukan.
Rania tiba di Korea bersama tujuh penulis lainnya dari berbagai negara, Rania bangga menjadi perwakilan Indonesia dan bersiap menjadi duta wisata bangsa. Mereka belajar di kampus ternama di Korea. Setelah beberapa hari di Korea, akhirnya Rania bertemu dengan HG di halaman kampus, tentu Rania sangat terkejut karena saat itu ia sedang menunggu teman penulisnya yang berjanjian akan ketemu di taman kampus, eh yang muncul malah HG. HG bertanya kenapa tidak memberi tahu kalau sudah di Korea, jantung Rania berdegup kencang, tidak, ini tidak boleh terjadi, dia belum menjadi mahramnya.
Sejak pertemuan itu mereka sering bertemu dan saling bertukar nomor telepon agar mudah menghubungi. Selain Chin Sun, Rania lah orang yang dicemburui oleh Jong Hwa, anak dari Bos HG. Ayahnya berpesan agar HG menjaga anaknya satu satunya. Ibu dan Kakak laki-laki Jong Hwa meninggal ditabrak kereta api, ntah apa yang mereka rasakaan saat itu, hingga terjadi aksi bunuh diri itu.
HG memperkenalkan tempat tempat wisata pada Rania, dia menjadi tour guide Rania selama di Korea. Di Korea ada hari perayaan kembang api yang sangat menarik dan pasangan sangat suka datang kesana, seperti festival gitu, JH sangat ingin pergi kesana dengan HG, tetapi ia tidak pernah mau mengajak JH, tetapi Rania malah diajak oleh HG, tentu JH merasa sangat cemburu dengan Rania.
Saat mengetahui Rania mendapat tiket kereta super cepat ke Busan dari eonni yang baik selama Rania di Korea, HG pun segera membelinya pada hari yang sama, karena, kereta tersebut sangat laris dan benar saja Alvin dan JH dapat tiket dihari berikutnya sedangkan Rania dan HG berangkat duluan bersama.
Hyun Geun membawakan ransel Rania, selama di kereta super cepat itu, seperti sinkansen nya Jepang. dan meletakkannya pada penyimpanan tas, dan benar saja, Rania menyesal menitipkan ranselnya, dan ransel itu pun tertinggal saat mereka telah turun distasiun, Rania biasanya tidak pernah melepaskan ranselnya saat berada di kendaraan umum, ransel yang berisi uang cash selama di Korea, paspor dan visa. HG segera menelepon petugas untuk mengecek ransel tersebut dan Rania mengirim pesan pada grup keluarga meminta do'a agar ranselnya dapat ditemukan.
Menunggu HG mencari ranselnya, Rania shalat Dhuha dulu, dipinggir stasiun, dan berdo'a dengan wudhu yang masih ada saat dia belum berangkat tadi. Tiba-tiba Jong Hwa dan Alvin datang dan langsung marah marah pada Rania, merepotkan saja, kau yang teledor orang lain yang direpotkan, mereka tau HG sedang mencari ransel Rania yang tertinggal. Ransel Rania ditemukan namun HG meletakkannya di didalam jaketnya, melihat JH marah terus pada Rania, akhirnya HG menjelaskan bahwa dia tidak bisa menjaga JH terus apalagi untuk menikah, karena dia seorang muslim, Hyun Geun masuk islam saat iya kuliah di Indonesia dan Alvin saksinya, namun karena dia tinggal di Negara Minoritas islam jadilah dia masih sering melanggar aturan islam seperti masih minum soju, JH, berlari menangis mendengar itu, dan Rania, ada kebahagiaan dalam hatinya, karena dia islam, Rania tidak mungkin menikah dengan lelaki yang berbeda agama. HG menyatakan menyukai Rania, dan mengembalikan ransel Rania, Rania sujud syukur karena ranselnya ketemu, disisi lain dia juga bahagia HG seorang muslim. Rania menanyakan tentang Chin Sun.
HG mengajak Rania ke Masjid di Busan lalu kerumah Chin Sun, Masjid tempat pertama yang wajib Rania kunjungi saat menapaki wilayah baru. Lanjut kerumah Chin Sun, rumah dengan banyak anak tangga dilewatinya dan menegur beberapa ama ama disana, didepan pintu terdengan Park (ayah HG) memaki Ibunya (Chin Sun), ternyata dia yang dicemburui JH adalah Ibunya, foto Chin Sun muda sangat banyak di kamar kos HG di Seoul ditambah lagi panggilannya tanpa embel embel Ibu, membuat semua orang mengira dia adalah pacarnya, Chin Sun dipukuli oleh Park hingga pingsan, dia segera dibawa kerumah sakit, mereka berdo'a agar Chin Sun segera sembuh, ternyata saat festival kembang api tiba HG tidak bisa menemani Rania kesana, iya harus menjaga CS di rumah sakit. Sebagai gantinya Rania ditemani Alvin dan JH.
Rania tetap ditemani HG tetapi lewat voice note mengenai tempat yang mereka kunjungi, HG hafal betul karena itu kota kelahirannya.
Ketika Rania di Busan tiba tiba saja tetangga depan rumahnya yang takut terbang itu memberitahu bahwa iya sudah berada di Korea dan mengetahui itu HG merasa takut, pria takut terbang bisa sampai ke Korea, ini pasti cinta, ucapnya. tetangga depan rumah Rania memberikan kamera terbaru dan dengan kualitas paling baik sebagai kado Ultah Rania, dia juga megajak Rania menikah dengan memberikan cincin pada saat kembang api, tetapi Rania tidak bisa. Akhirnya HG menyusul Rania ke festival karena disuruh oleh Chin Sun. Esok harinya HG memotong pendek rambutnya serta mencukur kumis dan jenggotnya. Dia menyapa Rania, Hai Rice Cake, Rania bingung tidak mengenali pria itu, tetapi sapaan itu.? Hyun Geun.? ya ini aku, Aku akan melakukan apa pun agar bisa bersama Rania. Chin Sun kini hidup bersama HG di Seoul, HG melihat pasangan hampir paruh baya bertengkar tentang perjalanan mereka lalu Rania bertanya, akan kah kita nanti seperti itu, HG menjawab "Tidak" karena aku akan selalu mengikutimu, kemanapun kamu terbang. Selesai....
So Sweet bagetttt.... J