Petualangan geng Kejora : Pelangi di ujung kampung
karya Nawang Sari
Illustrator Sigit Dwi Nugroho
Geng Kejora ini diperankan oleh: Kirana, Nanda, Martin, Tiwi, dan Bagus
go go go
ale ale ale
geng Kejora bernyanyi riang. mereka akan bermain bola di Tanah Lapang milik kakek Jaya. Tanah Lapang itu terletak di ujung Kampung damai.
yang berjalan paling depan membalikan badan untuk mengamati pepohonan. ia berjalan mundur ketika membalikkan badan bagus berteriak kaget. astaga apa ini.?
ternyata di hadapannya ada sebuah mobil besar teman-temannya pun menertawakannya
memperhatikan tulisan di mobil itu. mobil ini milik perusahaan telepon seluler ucap Kirana. sepertinya petugas yang menggunakan mobil ini sedang bertamu di rumah kakek Jaya kata martin. mendengus mungkin mereka menawarkan jasa sambungan telepon atau internet Ayo, kita segera ke tanah lapang !
Saat tiba di tanah lapang…
“ awas, Gus ! “ Nanda memegangi tubuh bagus yang hampir terjerambab. kaki bagus terjerat tali rafia yang terbentang di pinggir tanah lapang. bagus kebingungan melihat tali rafia itu titik begitu pula dengan teman-temannya.
pak Mardi yang bertugas memasang tali mendekati geng Kejora. anak-anak kalian tidak bisa bermain di sini lagi. kakek Jaya akan membangun Menara besar di sini. katanya Tanah Lapang ini bebas digunakan sebagai tempat bermain ? Protes Nanda.
pak Mardi menggelengkan kepala, kalian Tanya Pak RW saja.
geng Kejora bergegas menuju ke rumah pak RW
Permisi Bapak RW, Siapa Martin.
Mari kemari wah, tumben Gang Kejora berkunjung. mau minta sumbangan ya ?Canda Pak RW.
tidak titik ada yang ingin kami tanyakan jawab Nanda serius. dengan wajah heran, Pak RW mengajak geng Kejora duduk di teras.
Tiwi pun menjelaskan maksud kedatangan mereka titik Pak RW mengangguk-angguk kalian memang tidak bisa lagi bermain di sana Titik Di sana akan dibangun menara telekomunikasi titik menara itu akan digunakan untuk memancarkan gelombang berkaitan dengan alat-alat telekomunikasi.
Bisakah bapak membujuk kakek Jaya agar tidak mengizinkan pembangunan menara di Tanah Lapang itu? tanya Kirana.
Pak RW tersenyum Bapak tidak berhak melarang kakek jaya untuk memberikan izin pembangunan menara di tanah miliknya. lagipula, menara itu sangat bermanfaat, kok.
tetapi, kami kehilangan tempat bermain, tahu Tiwi kecewa.
keesokan harinya truk truk pengangkut material untuk membangun Menara telekomunikasi mulai berdatangan.
Kakak Nandaaaa cepat gendut kamu punya sepeda teriak Martin kepada Nanda titik mereka berdua sedang menuju rumah bagus. teriakan Martin membuat Nanda gugup, ada apa Tin? Tidak usah tanya-tanya. kayu saja cepat-cepat Martin Kalut.
Duh Mama, belok kiri Kakak Nanda cepat masuk ke halaman rumah Ibu Ninuk teriak Martin semakin panik. Nanda bingung sekaligus takut Dek Nanda menuruti saja perintah Martin Martin melempar kan begitu saja sepedanya, lalu berlari menghampiri Nanda titik ditariknya Nanda kebalik pagar rumah Bu Ninuk.
ituuu to itu di belakang kita tadi ada itu jawab Martin.
Nanda Melong melihat tingkah Martin. setelah beberapa saat, tawa Nanda pecah. hahaha itu kan cuma truk. kamu takut teruk? wajah Martin terlihat serius, Kenapa Kakak tertawa-tawa? itu Truk paling besar yang pernah saya lihat. truk-truk itu bisa berubah menjadi robot jahat, Seram sekali.
Martin terus berusaha meyakinkan Nanda, Untung saja kita sempat bersembunyi dan tidak ditangkap truk-truk itu. kita sempat bersembunyi dan tidak ditangkap truk-truk itu. Martin merasa banggaSetelah berhasil menyelamatkan sahabatnya.
baiklah, ayo, sekarang kita ke rumah bagus untuk menceritakan truk-truk tadi. Sepertinya, truk-truk itu berkaitan dengan pembangunan menara telekomunikasi, kata Nanda sambil terus menahan tawa.
sampai di rumah bagus, Martin menceritakan pengalaman Hebatnya menyelamatkan Nanda titik namun, Martin bingung melihat teman-temannya tertawa mendengar ceritanya. kemudian, geng Kejora berdiskusi titik Bagaimana ini, Sepertinya kita tidak punya harapan lagi untuk memperjuangkan tempat bermain kita, kata Tiwi. bagus mengusulkan untuk meminta tolong kepada ayahnya. Ayah bagus adalah ketua RT di kampung damai.
Tanah Lapang untuk tempat bermain memang penting titik tetapi, kelancaran komunikasi juga penting, Pak RT menjelaskan titik kalian ingat peristiwa kebakaran di rumah Pak Wira imbuhnya. mengingat-ingat, waktu itu, sinyal telepon putus-putus. akibatnya, kita kesulitan menghubungi pemadam kebakaran.Pak RT tersenyum, nah, peristiwa semacam itu diharapkan tidak terjadi lagi jika ada menara telekomunikasi. Kirana bagus dan Tiwi mengangguk tanda mengerti titik namun, Nanda dan Martin masih saja protes bagus berusaha memberikan pengertian menara itu letaknya di ujung Kampung titik cukup jauh dari rumah penduduk titik pasti tidak akan berbahaya bagi kita.
Kirana juga ikut menyampaikan pemikiran, soal tempat bermain kita masih bisa bermain di lapangan bola milik RW sayangnya Martin dan anda tidak mudah dipengaruhi.
ketika bermain di rumah Martin, Geng Kejora mengobrol dengan paman peta ke ayah Martin. Paman tidak setuju menara itu dibangun di kampung kita titik menara itu berbahaya. jika hujan deras menara itu membuat petir tertarik untuk menyambar-nyambar Kampung kita ketik semua terbakar Kata paman beta sambil bergidik.
berikut sore hari berikutnya, geng Kejora Melihat beberapa warga berdebat dengan kakek Jaya. sama samar geng Kejora mendengar beberapa warga itu memprotes pembangunan menara telekomunikasi titik beberapa saat kemudian pak RW dan Pak RT menenangkan warga. hari berikutnya semakin banyak warga memprotes rencana pembangunan menara telekomunikasi.
hari berikutnya semakin banyak warga memprotes rencana pembangunan menara telekomunikasi. bahkan beberapa warga menutup jalan masuk ke kampung damai. mereka melarang truk truk pengangkut material melewati jalan itu.
Puncaknya, warga berbondong-bondong mendatangi rumah Pak Lurah titik mereka memprotes pembangunan menara telekomunikasi. Pak Lurah berusaha meredam emosi warga besok siang datanglah ke Balai pertemuan untuk Mengikuti sosialisasi sekarang saya minta saudara-saudara pulang. warga pun pulang sambil menggerutu.
hari berikutnya warga berkumpul di balai pertemuan untuk Mengikuti sosialisasi pembangunan menara telekomunikasi. seorang petugas menjelaskan menara telekomunikasi dibangun menggunakan konstruksi baja pondasinya tertanam sangat dalam. Jadi kemungkinan menara roboh sangat kecil.
Kata orang, menara itu bisa menyetrum seru bu Nuri. sang petugas tersenyum, tidak, informasi itu tidak benar. menara telekomunikasi tidak menopang kabel listrik tetapi menopang antena yang memancarkan gelombang elektromagnetik.
tapi menara itu bisa membuat kita tersambar petir surga Paman beta. sang petugas tersenyum menara telekomunikasi dilengkapi dengan sistem penangkal petir. jadi menara telekomunikasi justru dapat mengamankan daerah sekitarnya dari sambaran petir.
sang petugas sang petugas lalu menjelaskan manfaat telekomunikasi. Penjelasan itu membuat warga paham arti penting menara telekomunikasi dan dampaknya. akhirnya warga mendukung pembangunan menara telekomunikasi.
pembangunan menara telekomunikasi dimulai semua pekerjaan menyelesaikan pembangunan menara itu. Beberapa hari kemudian warga pun dapat merasakan manfaatnya. Geng Kejora pun merasakan manfaat menara telekomunikasi. Wow akses internet menjadi lebih cepat kalau begini Tugasku dapat kuselesaikan sore ini, seru bagus gembira. Betulkah ma kakak bagus. sebentar saja saya sudah dapat mengunduh lagu daerah untuk berlatih menyanyi. Saya pasti dapat nilai tinggi di ujian praktek seni musik Sahat Martin.
Selamat sore, game Kejora, siapa kakek Jaya yang tiba-tiba sudah berdiri di depan teras rumah Tiwi. selamat sore kakek Jaya balas geng Kejora serempak. kakek Jaya tersenyum lebar kakek mempunyai kejutan untuk kalian titik besok sore datanglah ke rumah kakek ya
sore Yang Dinanti tiba. geng Kejora mendatangi rumah kakek Jaya. kakek Jaya mengajak mereka ke samping rumah, ini dia kejutannya. kakek Jaya tersenyum, kebun ini tidak seluas tanah lapang di ujung kampung. tapi kakek harap kalian senang bermain di sini.
Kirana terharu pakai Jaya memang hebat titik kami diberi menara telekomunikasi titik kami juga diberi tempat bermain paling hebat Martin memeluk kakek giacoma Terima kasih banyak kakek. nenek Jaya datang sambil membawa kudapan bermainlah dengan gembira anak-anak. anak-anak bersorak, hidup kakek gaya hidup nenek jaya jaya selamanya
Geng Kejora memiliki pendapat berbeda tentang keberadaan menara telekomunikasi di kampung mereka titik Meskipun demikian mereka dapat menghargai perbedaan pendapat dan menjalankan keputusan bersama dengan senang hati.