Yang dapat diambil dari kisah diatas adalah kita
tidak boleh meremehkan hasil kerja orang lain, jangan menganggap pekerjaan
orang lain itu gampang, karena belum tentu jika diposisi itu, kita juga bisa
mengerjakannya sebaik yang dia kerjakan.
Friday, September 11, 2015
Pabrik dan mekanik
Kakek dan layang-layangnya
Pada
sebauh lapangan bola kaki disebuah perkampungan banyaklah anak-anak bermain layang-layang dari banyak
anak-anak yang bermain tersebut ada seorang Kakek yang ikut bermain bersama
mereka. Semua asik bermain dengan layangan masing-masing, menarik dan
mengulurnya, layang-layang
tampak menari-nari dengan indah diangkasa. Tiba-tiba langit berubah menjadi
gelap dan anak-anak mulai pada pulang kerumah masing-masing karena merasa akan
turun hujan, satu persatu mulai meninggalkan lapangan hingga tinggallah Kakek
seorang diri dilapangan itu. Lalu datanglah seseorang pada Kakek tersebut dan
bertanya, Kek tidakkah Kakek juga ikut pulang.? Bukankah hari sudah semakin
gelap.? Dan layangan Kakek juga sudah tidak dapat dilihat lagi. Kakek menjawab,
Aku memang tidak bisa melihat layanganku, tetapi Aku dapat merasakannya.
Dalam
kehidupan sehari-hari awan gelap merupakan salah satu tantangan hidup dan kita
dapat tetap memainkan layang-layang tersebut atau menurunkannya.
Kisah
inspiratif Jum’at 11 September 2015
Thursday, September 10, 2015
Teratai dan embun pagi
Disebuah kolam payau hiduplah tumbuhan yang
bernama teratai. Disuatu pagi dia berkenalan dengan embun pagi, teratai
bertanya heii.. siapa namamu.? Embun pun menjawab namaku embun pagi setelah
berkenalan mereka lanjut bercerita tentantang banyak hal hingga sang mentari
pun menampakkan sinarnya dan embun pagi pun menghilang. Teratai pun merasa
sedih, dia merasa kehilangan teman. Hari pun berlalu hingga sore, malam dan
kembali pagi kembali. Teratai bergembira kembali ketika melihat empun pagi
datang kembali, seketika teratai memanggil embun pagi, heii… embun kau kemana
saja kemarin.? Embun pagi kebingunan dan tak mengenal teratai, akhirnya mereka
bekenalan kembali, bercerita kembali seperti hari sebelumnya. Hal ini terjadi
terus menerus selama teratai hidup, menua dan akhirnya mati.
Cerita yang dapat diambil dari kisah diatas
adalah bahwa teratai itu ibarat seorang manusia dan embun pagi adalah
pengalaman hidup seseorang yang setiap harinya selalu berganti dan harusnya
semakin meningkat, meningkat dan meningkat.
Sekian,
Wassalam
Wednesday, September 9, 2015
Anak perempuan berkuncir dua
Sebuah
keluarga kecil tinggallah seorang anak perempuan bersama kedua orang tuanya,
setiap pergi kesekolah ia selalu didandani oleh Ibunya, rambutnya selalu
dikuncir berbagai bentuk. Suatu hari karena sakit keras Ibunya akhirnya
meninggal dunia dan semua urusan tentang anak perempuan itu diambil alih oleh
Ayahnya termasuk mendandani anak perempuan itu sebelum berangkat sekolah. Anak perempuan
itu protes kenapa Ayahnya hanya bisa mendandaninya dengan kuncir dua, sedangkan
Ibunya dulu bisa dengan berbagai kuncir dan dia pun di olok-olok oleh teman-temannya. Hari demi hari
berlalu hingga satu bulan, akhirnya Ayahnya berhasil belajar cara
berbagai macam kuncir. Ilmu
itu beliau dapatkan dari teman sekantornya yang perempuan. Keesokan harinya,
Ayahnya akan mengkuncir rambut anak perempuannya dengan model kuncir lain
tetapi sang anak menolak, dia tidak mau. Sang Ayah pun merasa bingung, kenapa
anaknya seperti itu.? Keesokan harinya Ayahnya menjemput anak perempuan itu
pulang sekolah, yang biasanya dijemput oleh pembantunya. Ketika sampai
disekolah, alangkah terkejutnya sang Ayah melihat anaknya bersama teman-teman
sekelompoknya dengan gaya rambut yang sama, yaitu dikuncir dua.
Yang dapat diambil dari cerita diatas adalah :
ciptakan kebiasaan baru dan jadikan suatu kebiasaan itu menjadi trend agar
orang lain mengikutinya. ( tapi ingat ya kebiasaan yang baik yaa J )
¨ Wassalam ¨
Tuesday, September 8, 2015
Ibu & Anak perempuannya
Pada
sebuah kota di luar negri tinggallah sebuah keluarga kecil yang terdiri dari
seorang Ayah, seorang Ibu dan 2 orang anak mereka laki-laki dan perempuan. Setiap
hari mereka selalu makan malam bersama, setelah selesai makan malam, seperti
biasa Ibu dan anak perempuannya membereskan sisa makanan dan segera mencuci piring
kotor sedangkan Ayah dan anak laki-lakinya menonton televisi diruang
keluarga. Ketika sedang asik menonton televisi terdengar
bunyi piring pecah, blentaaaaaangggggg… beberapa saat kemudian anak laki-laki
itu berkata pada Ayahnya, pasti yang memecahkan piring itu adalah Ibu, sang
Ayah menjawab dari mana kamu tahu.? Lalu anak laki-laki itu menjawab kembali,
karena Ibu tidak marah-marah ketika piring itu pecah.
Hikmah yang
dapat diambil dari kisah ini adalah : kita selalu memaksakan orang lain untuk
selalu melakukan yang sempurna, tetapi pada diri kita sendiri, kita dapat
memberikan toleransi terhadap aturan-aturan.
Sebaiknya
jika kita menginginkan orang lain sempurna, maka begitu juga dengan diri kita
dan sebaliknya jika kita bisa bertoleransi pada diri kita, sebaiknya kita juga
bisa memberikan toleransi itu kepada orang lain.
Sekian J
Kisah inspiratif Rabu, 08
September 2015
Monday, September 7, 2015
Kisah sebuah Keledai
Pada
sebuah Desa, hiduplah seekor keledai yang senang mencari makanan pada
lobang-lobang disekitar desa tersebut, seperti biasanya keledai tersebut
menyusuri setiap lobang, tanpa disadari dia terperosok kedalam sebuah sumur
yang sangat dalam, terdengarlah bunyi teriakan aungan keledai tersebut oleh
seluruh penduduk Desa, namun karena keledai tersebut sangat besar warga Desa
tidak sanggup untuk mengeluarkan keledai tersebut dari dalam sumur. Semakin lama
suara keledai tersebut semakin terdengar seperti sangat kesakitan, karena warga
pun tidak tega mendegarnya akhirnya warga berinisiatif untuk mengubur keledai
tersebut didalam sumur karena sangking tidak teganya dengan rintihan sang
keledai. Para warga beramai-ramai mengambil cangkul dan mencangkul tanah
sekitar sumur dan mengisi sumur tersebut dengan tanah yang mereka cangkul. Tetapi
semakin lama suara keledai semakin terdengar sangat nyaring, warga pun merasa
aneh dan segera melihat kedalam sumur, dan yang terjadi adalah sang keledai
mengibaskan tanah yang jatuh pada badannya lalu menginjak-injak tanah tersebut,
hingga akhirnya ia sampai kedekat bibir sumur dan dapat ia lompati sumur
tersebut.
Pelajaran
yang dapat diambil dari kisah ini adalah, setiap orang pasti akan mendapatkan
permasalahan dalam hidupnya, tinggal bagaimana kita menyikapi permasalahan yang
terjadi tersebut, apakah akan memilih mengibaskan dan menginjak-injak masalah
tersebut atau akan tertimbun oleh tanah-tanah yang dilemparkan oleh warga
kedalam sumur.?
Dengan
adanya permasalahan, itu adalah sebuah ujian untuk kita agar kita dapat naik
pada kelas-kelas selanjutnya. J
Kisah inspiratif Senin, 07 September 2015
Subscribe to:
Posts (Atom)