Maulid Nabi Muhammad SAW atau Maulid Nabi atau Maulud saja adalah
peringatan hari lahir Nabi Muhammad SAW, yang di Indonesia perayaannya jatuh
pada setiap tanggal 12 Rabiul Awal dalam
penanggalan Hijriyah, yang pada tahun ini jatuh pada tanggal 3 Januari 2015.
Kata maulid atau milad dalam bahasa Arab berarti hari lahir. Perayaan Maulid
Nabi merupakan tradisi yang berkembang di masyarakat Islam jauh setelah Nabi Muhammad
SAW wafat. Secara subtansi, peringatan ini adalah ekspresi kegembiraan dan
penghormatan kepada Nabi Muhammad SAW.
Hari sabtu kemarin saya menghadiri peringatan mauled Nabi Muhammad SAW di
Desa Arang-arang Kumpeh Jambi. Peringatan Maulid disana berlangsung dari malam
Sabtu (Tanggal 02 Januari 2015 Malam) dan dilanjutkan pada hari Sabtunya
Tanggal 03 Januari 2015. Acara dimulai pada pukul 08.30 WIB yang diawali dengan
pelaksanaan Shalat Dhuha dan susunan acara yang telah dipersiapkan oleh
panitia.
Ketika saya sampai disana acara telah berjalan seperempat, dan saya tiba
saat seorang Bapak sedang berpidato tentang Desa tersebut. Acara selanjutnya
pembacaan pidato oleh seorang anak berusia kurang lebih 7 atau 8 tahun, anak
tersebut sangat pemberani dan cerdas, dan sepertinya sangat berbakat dalam
dunia pidato, saya sangat takjub saat penampilan anak tersebut, intonasi yang
digunakannya begitu tepat, T O P Banget dahhh.. J sampai
sekarang masih teringat ingat kata dan intonasinya dalam memanggil para hadirin
“Paakkk, Buuukkk…“ Benar-benar kereeennn…
Selanjutnya pembacaan Shalawat yang juga berasal dari kaum anak-anak, keren
sekali memang Desa ini, Aku Rindu pada masa kecilku Dulu, yang juga mirip
dengan ini, tetapi sekarang tidak kutemukan lagi disni.
Tibalah saatnya Uraian Hikmah Maulid Nabi Muhammad SAW dari seorang Pak
penceramah, Isi dari ceramah Bapak tersebut menceritakan tentang awalnya Nabi Muhammad
dilahirkan. Muhammad kecil ketika lahir ke Bumi telah tidak memiliki Ayah,
Ayahnya meninggal saat ia masih didalam kandungan Ibunya (Siti Aminah). Aminah mendapat
kabar bahwa suaminya (Abdullah) sedang sakit keras di Kota sebelah dan dia
sedang hamil tua dan tak sanggup untuk berjalan ke Kota seberang, ia hanya bisa
berdo’a kepada Allah SWT agar suaminya dapat sembuh kembali, dan ternyata
Aminah mendapat kabar kembali bahwa Abdullah telah tiada. Innalillahi
Wainnailaihi Rajiun, tumpahlah air mata di pipi Aminah.
Saat Nabi Muhammad dilahirkan dalam keadaan tertelungkup, karena Muhammad
kecil telah disunat oleh Malaikat. Begitu istimewanya Bayi Aminah. Memasuki hari
pertama Muhammad kecil hadir didunia, seorang Ibu bertanya pada Aminah..
Ibu 1 : Aminah, Anakmu tidak dibawa ke gudang untuk disusukan.?
Aminah : Apalah dayaku, Anakku lahir dalam keadaan yatim, aku tak mempunyai
uang untuk membayar susu.
Ibu 1 : Kalau begitu biar Aku yang susukan, terserah mau dibayar murah atau
mahal.
Aminah : Mahal atau murah sama saja bagiku, Aku tak mempunyai apa-apa untuk
dibayarkan.
Ibu 1 : Ya sudah kalau begitu gratis saja.
Begitu Ibu 1 mulai menyusukan Muhammad kecil, Allah SWT memerintahkan
Malaikat Jibril agar membisikkan pada telinga Muhammad, agar tidak meminum air
susu Ibu itu karena dia tidak pernah Shalat. Najis air susu orang tidak pernah
shalat baginya. Seketika Muhammad memalingkan wajahnya pertanda dia tidak mau,
lalu Ibu itu memberikan air susunya yang satu lagi, hal yang sama pun terjadi
dan akhirnya pergilah Ibu tersebut.
Memasuki hari kedua Muhammad kecil hadir didunia, seorang Ibu bertanya pada
Aminah..
Ibu 2 : Aminah, anakmu tidak dibawa kegudang.?
Aminah : Apalah dayaku, Anakku lahir dalam keadaan yatim, aku tak mempunyai
uang untuk membayar susu.
Ibu 2 : Jadi sudah dua hari ini anakmu tidak menyusu.?
Aminah : Iya Bu, benar,
Ibu 2 : Kalau begitu biar Aku yang susukan, terserah mau dibayar murah atau
mahal.
Aminah : Mahal atau murah sama saja bagiku, Aku tak mempunyai apa-apa untuk
dibayarkan.
Ibu 2 : Ya sudah kalau begitu gratis saja.
Aminah : Coba saja kalau bisa, Anakku ini aneh, kemarin ada Ibu yang hendak
menyusukannya tetapi dia tidak mau.
Begitu Ibu 2 mulai menyusukan Muhammad kecil, Allah SWT memerintahkan
Malaikat Jibril agar membisikkan pada telinga Muhammad, agar tidak meminum air
susu Ibu itu karena dia tidak menutup auratnya. Najis air susu orang yang tidak
menutup auratnya baginya. Seketika Muhammad memalingkan wajahnya pertanda dia
tidak mau, lalu Ibu itu memberikan air susunya yang satu lagi, hal yang sama
pun terjadi dan akhirnya pergilah Ibu tersebut.
Memasuki hari ketiga Muhammad kecil hadir didunia, seorang Ibu bertanya
pada Aminah..
Ibu 3 : Aminah, anakmu tidak dibawa kegudang.?
Aminah : Apalah dayaku, Anakku lahir dalam keadaan yatim, aku tak mempunyai
uang untuk membayar susu.
Ibu 3 : Jadi sudah tiga hari ini anakmu tidak menyusu.?
Aminah : Iya Bu, benar,
Ibu 3 : Kalau begitu biar Aku yang susukan, terserah mau dibayar murah atau
mahal.
Aminah : Mahal atau murah sama saja bagiku, Aku tak mempunyai apa-apa untuk
dibayarkan.
Ibu 3 : Ya sudah kalau begitu gratis saja.
Aminah : Coba saja kalau bisa, Anakku ini aneh, kemarin ada Ibu yang hendak
menyusukannya tetapi dia tidak mau.
Begitu Ibu 3 mulai menyusukan Muhammad kecil, Allah SWT memerintahkan
Malaikat Jibril agar membisikkan pada telinga Muhammad, agar tidak meminum air
susu Ibu itu karena dia memakan makanan yang haram. Najis air susu orang yang
memakan makanan haram baginya. Seketika Muhammad memalingkan wajahnya pertanda
dia tidak mau, lalu Ibu itu memberikan air susunya yang satu lagi, hal yang
sama pun terjadi dan akhirnya pergilah Ibu tersebut.
Lalu Aminah mendapat mimpi bahwa anaknya Muhammad tidak akan menyusu
sebelum bertemu dengan seseorang badannya kurus kering dan untanya juga
berbadan kurus kering karena kelaparan yang bernama Halimah tussa’diyah. Lalu berceritalah
Aminah pada Abu Thalib (Paman Nabi) tentang mimpinya, lalu dicarilah seorang
wanita sesuai dengan mimpinya.
Pada saat itu suami Halimah sedang sakit, jadi Halimah meminta agar
suaminya istirahat dirumah dan dia saja yang mencari makanan dihutan, ternyata
ketika sampai dihutan buah-buahan telah habis diambil orang terdahulu, mereka
berangkat lebih pagi. Karena kelelahan terbaringlah Halimah disisi pohon besar
dihutan dan dia bermimpi bahwa rezekinya ada di Madinah, menyusukan seorang
Bayi Muhammad. Ketika terbangun segeralah dia pulang dan menceritakannya pada
suaminya, lalu suaminya mengatakan kalu begitu kita bersiap ke Madinah, karena
unta mereka begitu lemah, meminta bantuanlah Halimah pada tetangga, berceritalah
dia bahwa rezeki ada di Madinah, menyusukan bayi Muhammad dan janjian lah
mereka untuk berangkat besok pagi bersama-sama. Ternyata keesokan harinya para
tetangga berangkat duluan karena memikirkan unta Halimah yang sangat lemah
pasti akan menghambat perjalanan. Ternyata Halimah tidak menyerah, dia tetap
ingin berangkat dengan unta yang lemah itu, dengan bantuan Allah SWT melewati
tangan Malaikat Jibril sekali pecutan unta, Halimah, Suami dan anaknya sampai
di Madinah.
Ceramahnya terpotong sampai disini karena Bapak penceramahnya buru-buru mau
pulang, karena ada undangan lain. Sedikit kecewa sihh…
Acara dilanjutkan dengan Do’a dan Makan bersama.
Sekian,
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
J
No comments:
Post a Comment
Thank's for your comments...:)