Botani tanaman kelapa sawit terdiri dari :
a.
Kecambah
b.
Akar
c.
Batang
d.
Daun
e.
Bunga
f.
Buah
1.
Taksonomi ( Klasifikasi )
Secara sistematis taksonomi untuk tanaman kelapa sawit
sebagai berikut :
Divisi : Tracheophyita
Sub divisi : Pterosida
Kelas : Angiospermeae
Sub kelas : Monocotyledoneae
Ordo : Cocoideae
Famili : Palmae
Sub
famili : Cocoideae
Genus :
Elaeis
Species : Elaeis guineensis Jacq m
a.
Elaeis
berasal dari Elaion berarti minyak dalam bahasa Yunani. Guineensis berasal dari
Guinea
( pantai barat Afrika ). Jacq berasal dari nama botanis Amerika Jacquin.
b. Spesies
yang dikenal dari genus Elaeis adalah Elaeis guineensis, Elaeis adora, Elaeis
oleifera ( Elaeis melanococca ).
c. Nama
kelapa sawit yang dikenal di Indonesia sebagai nama lokal untuk Elaeis
guineensis Jacq adalah kelapa Bali. Jenis Elaeis melanococca dapat dikawinkan
dengan Elaeis guineensis menghasilkan hibrida yang sangat menarik untuk
dikembangkan lebih lanjut.
2. Varietas
a. Varitasnya
cukup banyak dan diklasifikasikan dalam kelas. Misalnya di bedakan atas tipe
buah, bentuk luar, tebal cangkang, warna buah dan lain-lain.
b. Dari warna
buah maka dari species Elaeis guineensis jacq dikenal varietas
- Nigrescens
yaitu buahnya berwarna violet sampai hitam waktu muda dan menjadi merah- kuning
(0range) sesudah matang.
- Virescens yaitu buahnya berwarna hijau waktu
muda dan sesudah matang berwarna merah-kuning (orange).
- Albescens
yaitu buah muda berwarna kuning pucat, tembus cahaya karena sedikit mengandung
karotein.
c.
Baik
Nigrescens maupan Virescens ada buahnya yang memiliki carpel tambahan (bersayap
= mantled) atau dikenal sebagai Diwakka-wakka. Jenis ini produksi minyaknya
sedang. Varietas lainnya ada yang disebut Elaeis idolatrica yaitu daunnya
menyatu atau anak daunnya tidak memisah.
d.
Varietas
yang dipakai pada tanaman komersil adalah Nigrescens sedang varietas lainnya
hanya dipakai pada program pemuliaan tanaman atau sebagai koleksi.
Baik dalam produksi maupun kualitas maka varietas
Nigrescens adalah masih lebih baik dari lainnya.
e.
Berdasarkan
tebal tipisnya cangkang varietas kelapa sawit dibagi atas Dura (D), Tenera (T), dan Pisifera
(P). Masing-masing jenis memiliki karakteristik yang unik, diperinci
sebagai berikut :
Dura : Persentase mesocarp terhadap buah (fruit)
relatif kecil (35 – 50 %), cangkang (shell) tebal (2 – 8 mm). Inti (kernel)
besar dengan kandungan minyak (extraction rate) yang rendah.
Tenera : Persentasa mesocarp terhadap buah cukup besar
(60 – 70 %), cangkang tipis (0,4 – 0,5 mm), dan kandungan minyak tinggi (22 –
24 % dari TBS).
Pisifera : Persentase
mesocarp terhadap buah besar sekali (70 – 80 %), inti tipis sekali atau relatif
tidak ada dan cangkang hanya berupa cincin tipis yang melapisi inti. Pisifera
tidak dapat diperbanyak tanpa persilangan dengan jenis yang lain.
Untuk mendapatkan varietas unggul dilakukan persilangan
diantara ketiga varietas dengan kondisi sebagai berikut :
- Dura x Dura = 100 % Dura
- Dura x Pisifera = 100 % Tenera
- Dura x Tenera = 50 % Dura + 50 % Tenera
- Tenera x Pisifera = 50 % Tenera + 50 % Pisifera
- Tenera x Tenera = 25 % Dura + 50 % Tenera + 25 % Pisifera.
f. Pada tanaman komersil yang ditanam adalah varietas Tenera (D x P), karena menghasilkan minyak yang lebih tinggi.
g. Varietas Tenera ini masih dibedakan atas beberapa type yang umumnya diberi nama dari asal pokok bapaknya atau pisifera yang digunakan dan ada pula yang menamakannya dari mana didatangkan, seperti Lame, S. Pancur, Serdang dll.
:)
No comments:
Post a Comment
Thank's for your comments...:)