Thursday, May 10, 2012

Morfologi Kelapa Sawit

3. Morfologi Kelapa Sawit
A. Kecambah
a. Kelapa sawit tumbuh tegak lurus, dapat mencapai ketinggian 15 – 20 meter. Tanaman kelapa sawit yang berkembang dari biji, didahului dengan perkecambahan biji dan selanjutnya menjadi tanaman.

b. Biji adalah bagian dari buah kelapa sawit, setelah bagian luarnya yang disebut daging buah (mesocarp) yang mengandung minyak dilepaskan.

Adapun bagian buah secara lengkap sebagai berikut :
1. Epicarp : kulit buah licin dan keras.
2. Mesocarp : daging buah terdiri dari jaringan serabut (fibre) yang mengandung minyak.
3. Endocarp : cangkang (shell), berupa tempurung keras berwarna hitam.
4. Endosperm : kernel atau inti, yakni daging biji berwarna putih mengandung minyak menunjang kehidupan embryo.
5. Embryo : lembaga, berfungsi sebagai penerus generasi.

c. Biji sawit terdiri dari shell dan kernel.
Pada shell terdapat serat-serat yang menempel dengan arah memanjang. Didalam biji terdapat 3 germpore (lobang keluarnya kecambah dari tempurung). Jumlah germpore yang berfungsi tergantung kepada jumlah kernel yang berkembang. Pada bagian dalam setiap germpore ditutup oleh jaringan serat yang menempel pada permukaan tempurung sebelah dalam.

d. Embryo biji kelapa sawit tidak akan terangkat keatas permukaan tanah, sebagai cotyledone (bagian hijau tanaman yang akan berfungsi untuk fotosintesa).

e. Sebagai penggantinya ujung cotyledone membesar, membentuk haustorium, yang akan berfungsi untuk menunjang pertumbuhan tanaman muda, sampai berminggu-minggu setelah biji berkecambah.

f. Bentuk embryo lurus, dengan panjang sekitar 3 mm. Ujung embryo dan germpore, dipisahkan oleh lapisan operculum. Lapisan ini terjadi dari lapisan endosperm yang tipis, dan menyatukan pangkal serat, membentuk tutup germpore. Pada proses perkecambahan, operculum dan tutup germpore terdorong keluar tempurung secara bersamaan.

Bagian embryo yang keluar dari cotyledone, membentuk sebuah tonjolan yang disebut petiola. Kearah atas petiola membentuk plumula (bakal batang) dan sebaliknya kearah bawah membentuk radikula (bakal akar). Plumula dan Radikula tumbuh dalam bentuk silindris, adapun haustorium tetap berada dalam biji. Karena akar dan batang belum berfungsi maka kebutuhan makan diambil dari persediaan makanan didalam daging biji. Oleh karenanya jika kecambah terputus dari daging bijinya, kecambah akan layu dan mati. Karena itu sewaktu memindahkan kecambah ke prenursery kecambah tidak boleh putus, terluka dan rusak.

Kelapa Sawit
:)

2 comments:

  1. tulisan ini didapat dari literatur mana mbak..??
    mohon konfirmasi karena literatur ini sangat membantu skripsi saya

    ReplyDelete
  2. Saya ambil dari kantor saya, kamu kuliah perkebunan ya ?

    ReplyDelete

Thank's for your comments...:)