Wednesday, January 25, 2012

Cerita Sebuah PensiL


Seorang anak bertanya pada neneknya yang sedang menulis sebuah surat. "Nenek lagi menulis tentang pengalaman kita ya ? atau tentang aku ?
Mendengar pertanyaan si cucu, sang nenek berhenti menulis dan berkata pada cucunya, "Sebenarnya nenek sedang menulis tentang kamu, tetapi ada yang lebih penting dari isi tulisan ini, yaitu pensil yang nenek pakai. Nenek harap kamu bakal seperti pensil ini ketika kamu besar nanti" Ujar si nenek lagi.
Mendengar jawaban ini, si cucu kemudian melihat pensilnya dan bertanya kembali kepada nenek ketika dia melihat tidak ada yang istimewa dari pensil itu. "Tapi nek pensil itu kelihatannya sama saja dengan pensil lainnya" Ujar si cucu.
Sang nenek kemudian menjawab, "itu semua tergantung kamu melihat pensil ini. Pensil ini mempunyai 5 kualitas yang bisa membuatmu selalu tenang dalam menjalani hidup jika kamu selalu memegang prinsip-prinsip itu didalam hidup ini. Si nenek kemudian menjelaskan kelima kualitas dari sebuah pensil. "Pertama, pensil mengingatkan kamu kalau kamu dapat melakukan hal yang hebat dalam hidup ini. Layaknya pensil, kamu jangan pernah lupa kalau ada tangan yang selalu membimbing langkahmu dalam hidup ini, kita menyebutnya dengan tangan Tuhan, Dia akan selalu membimbing kita menurut kehendaknya.

Kualitas kedua, dalam proses menulis nenek beberapa kali harus berhenti dan menggunakan rautan untuk menajamkan kembali pensil nenek, rautan ini pasti membuat pensil menderita, tetapi setelahnya pensil akan mendapatkan kembali ketajamannya. Begitu juga kamu !! dalam hidup ini kamu harus berani menerima penderitaan dan kesusahan, karena itulah yang akan membuatmu menjadi orang yang lebih baik.

Kualitas ketiga, pensil selalu memberikan kita kesempatan untuk menggunakan penghapus untuk memperbaiki kata-kata yang salah, oleh karena itu memperbaiki kesalahan dalam hidup ini bukanlah sesuatu yang jelek, itu bisa membantu kita tetap berada pada jalan yang benar.

Kualitas keempat, bagian yang paling penting dari sebuah pensil bukanlah luarnya tetapi arang didalamnya. Oleh sebab itu selalu lah hati-hati dan menyadari hal-hal di dalam dirimu.

Kualitas kelima, sebuah pensil selalu meninggalkan tanda atau goresan, seperti juga kamu!! kamu harus sadar apapun yang kamu buat dalam hidup ini akan meninggalkan kesan. Oleh karena itu selalu lah hati-hati dan sadar terhadap semua tindakan.

Sekian
:)


Cerita Sebuah Pensil
Karya : Vanny Charisma W.

Friday, January 20, 2012

Kitab Thaharah II

I. Kaifiat (cara) mencuci benda yang terkena Najis
Cara mencuci nya dibedakan berdasarkan najisnya, yaitu :
1. Najis Mughallazhah (tebal), yaitu anjing.
Dengan cara membasuh 7 kali yang 1 kali nya dibasuh dengan air yang dicampur dengan tanah.

2. Najis Mukhaffafah (enteng), seperti kencing anak laki2 yang belum makan makanan selain susu. Cara mengkaifiat nya adalah dengan memercikkan air pada benda tersebut walau tanpa air mengalir. Tetapi jika kencing anak perempuan yang belum makan makanan harus dengan dibasuh sampai air mengalir diatas benda tersebut.

3. Najis Mutawassithah (pertengahan) najis ini dibagi kedalam dua macam, yaitu
  • Najis Hukmiah yaitu yang kita yakini adanya tetapi tidak nyata zat, bau, rasa dan warnanya, seperti kencing yang telah lama kering. Cara mencuci najis ini dengan mengalirkan air keatas benda yang terkena itu.
  • Najis 'Ainiyah yaitu yang masih ada zat, bau, rasa dan warnanya terkecuali bau dan warna yang sukar sekali menghilangkannya, sifat ini dimaafkan. Cara mencuci najis ini dengan menghilangkan zat, rasa, warna dan baunya.
II. Istinja'
Apabila keluar kotoran dari salah satu pintu, wajib istinja' menggukan air atau tiga buah batu.

Adab Buang Air
  1. Sunat mendahulukan kaki kiri ketika masuk kakus dan keluar mendahulukan kaki kanan.
  2. Janganlah berkata-kata selama didalam kakus.
  3. Hendaklah menggunakan sandal atau yang sejenis lainnya.
  4. Hendaklah jauh dari orang lain sehingga tidak mengganggu orang lain.
  5. Jangan lah berkata-kata selama didalam kakus kecuali ada hal yang sangat penting dan tidak dapat ditangguhkan.
  6. Janganlah buang air pada air yang tenang kecuali air tenang itu besar menggenang.
  7. Janganlah buang air di lubang2 tanah, karena akan ada hewan yang kesakitan dalam lubang itu.
  8. Jangan buang air ditempat pemberhentian, karena akan mengganggu orang yang berhenti.

III. Wudhu' (Mengambil Air untuk Sholat)

Syarat2 wudhu' :
  1. Islam
  2. Mumaiyiz
  3. Tidak berhadas besar
  4. Dengan air suci dan menyucikan
  5. Tidak ada yang menghalangi sampainya air ke kulit seperti getah dsb yang melekat pada kulit anggota wudhu'
Fardhu (Rukun) Wudhu'
  1. Niat
  2. Membasuh muka (dari tempat tumbuh rambut kepala sebelah atas sampai kedua tulang dagu sebelah bawah dan lintangnya dari telinga ke telinga.
  3. Membasuh kedua tangan sampai siku
  4. Menyapu sebagian kepala
  5. Membasuh dua telapak kaki sampai kedua mata kaki
  6. Tertib.
Beberapa sunat wudhu'
1. Membaca "Bismillah" pada permulaan wudhu'
2. Membasuh dua telapak tangan sampai pergelangan tangan sebelum berkumur-kumur
3. Berkumur-kumur
4. Memasukkan air ke hidung.
5. Menyapu seluruh kepala.
6. Menyapu kedua telinga luar dan dalam.
7. Menyilang-nyilangi jari tangan dan jari kaki
8. Mendahulukan anggota kanan daripada kiri.
9. Membasuh tiap2 anggota tiga kali
10. Berturut-turut antara anggota.
11. Jangan meminta pertolongan orang lain, kecuali jika terpaksa karena berhalangan.
12. Tidak diseka
13. Menggosok anggota wudhu agar lebih bersih.
14. Menjaga agar percikan air itu jangan kembali kebadan
15. Jangan bercakap-cakap sewaktu berwudhu
16. Bersiwak.
17. Membaca dua kalimat syahadat dan menghadap kiblat ketika wudhu'
18. Berdo'a sesudah selesai wudhu'
19. Membaca dua kalimat syahadat setelah wudhu'

Yang membatalkan wudhu'
  1. Keluar sesuatu dari dua pintu atau salah satunya, baik berupa zat atau angin.
  2. Hilang akal.
  3. Bersentuh kulit laki-laki dan kulit perempuan.
  4. Menyentuh kemaluan atau pintu dubur dengan batin telapak tangan.
Menyapu sepatu
Orang yang memakai sepatu terus menerus boleh mengusap bagian atas sepatunya saat berwudhu dengan syarat lama masanya ialah sehari semalam bagi orang yang tetap didalam negeri dan tiga hari tiga malam bagi musafir, masa tersebut terhitung dari ketika berhadas (batal wudhu) sesudah memakai sepatu.
Tidak boleh menyapu salah satu kaki dan lainnya dibasuh karena kaidah : "Apabila agama menyuruh memilih antara dua perkara, tidak boleh mengadakan cara yang ketiga".

*Syarat-syarat menyapu sepatu
  1. Kedua sepatu itu hendaklah dipakai setelah sempurna suci.
  2. Kedua sepatu itu hendaklah sepatu panjang yaitu sepatu yang menutupi bagian kaki yang wajib dibasuh.
  3. Kedua sepatu itu kuat, bisa dibawa berjalan jauh dan terbuat dari benda suci.
*Yang membatalkan menyapu sepatu
  1. Apabila keduanya atau salah satunya terbuka baik sengaja dibuka atau tidak.
  2. Habis masa yang ditentukan
  3. Apabila ia berhadas besar yang mewajibkan mandi.


Next ---'> Kitab Thaharah III
:)



Friday, January 13, 2012

Kitab Thaharah I

Kali ini saya pengen nulis tentang ilmu Agama Islam, ini terinspirasi dari temen kantor saya yaitu si Dhimas, dia sharing ke saya katanya girlfriend nya minta ditemenin cari tugas, loh knapa ga di Inet ajja, lalu dia bilang di inet kebanyakan yang repost, jadi hampir sama semua. maka dari itulah saya terinspirasi untuk memposting tentang Kitab Thaharah ini, yang diambil dari buku Fiqh.